Postingan

Mas, Ibu, Mba

Gambar
Entah kenapa suka iseng screenshootin foto yang sebenarnya ada di galery hp sama socmed sendiri. Di folder screenshot hp ternyata ada foto di atas. Ini kayaknya lagi rapat kerja nasional tahun 2019.  Di tulisan ini saya bukan mau membahas rapat kerja nya kantor ya. Tapi jadi ter-flashback dengan tiga kolega saya di foto tersebut. Di foto ini, dari kanan ke kiri ada Mas, Ibu, dan Mba. Jadi ceritanya saya masih anak bungsu nih. Di kantor ini, kami sempat satu divisi, walaupun beda unit. Tapi entah mengapa ya ini jadi orang-orang terdekat. Tempat bertanya, tempat belajar, tempatnya sambat, tempat bercanda, tempatnya berantem. Di 2016, awal pertama gabung di kantor ini, ke tiga orang ini selalu jadi pairing partner. Saling isi, saling bantu, saling support. Saling ngingetin, saling apa adanya. Di sekitar mereka inilah, saya merasa ooo ternyata ada ya lingkungan kerja yang timnya seenak ini, susah senang ya bareng. Ga pernah jatuhin satu sama lain. Intinya saling belajar bareng

Sahabat dan Cermin

Gambar
Reflection ini bahasa keren kali ya, kalau diterjemahkan menjadi refleksi. Kalau kita mendengar kata refleksi mungkin yang terlintas pertama adalah pijat? pegal? kaki? full body? Tapi kita akan coba membahas refleksi ini dengan tujuan yang sama, yakni merelaksasi, bukan otot tapi ya yang direlaksasi. Untuk semua yang membaca ini, saya yakin pasti pernah dong dalam keadaan ingin berjumpa dengan orang yang diidam-idamkan. Pada keadaan demikian, kita mencoba untuk berdandan dengan gara rambut paling kece, hingga baju yang paling menarik untuk mendapatkan atensi.  Nah untuk menuju terlihat menarik itu, ada satu yang menjadi teman setia kita? Pasti sudah tahu kan siapa atau apa itu? Ya benar, jawabannya adalah cermin. Cermin ini menjadi teman kita untuk memberikan penampilan menarik untuk orang-orang spesial yang kita temui. Dari cermin ini, kita belajar bahwa apa yang menjadi keingingan kita belum tentu cocok dengan penglihatan orang lain. Tapi yang peling penting lagi, kita b

Kerja, Cinta, dan Mati

Gambar
Cinta sama kerjaan? Apa itu maksudnya workaholic? Yakin begitu konsepnya? Pernah mengalami titik dimana bekerja itu adalah kehidupan? Kalau saya pernah jawabannya. Kenapa? Karena saya takut akan melakukan kesalahan, takut adanya ketidakpuasan atasan. Senin sampai Jumat kerja, Sabtu Minggu masih mikirin kerjaan juga. Lagi main sama temen yang dilihatin juga grup kerjaan. Lha kapan mau pengembangan dirinya? Setelah saya renungi, kegilaan akan pekerjaan sampai takut meninggalkan pekerjaan itu ternyata bukan karena pengaruh pimpinan. Tapi itu semua tergantung dari fikiran kita, emosi kita merespon akan sebuah tanggung jawab dalam hal ini bekerja. Jika istilah workaholic ini adalah terminologi yang kurang baik. Bisa jadi itu adalah akibat dari penerimaan kita akan sebuah tanggung jawab bukan berdasar cinta tapi rasa takut. Yang ada dikepala yang ada “takut akan salah”, “takut mengecewakan pimpinan”, “takut gagal”. Sebaiknya, rubah fikiran dalam menerima tanggung jawab menjadi sa

571 km

Jauh dekat Rp 2.500,-. Ini biaya yang harus dikeluarkan saat naik angkutan umum jaman dulu. Belum ada gojek, naik kereta pun jarang. Angka itu jadi angka naik metro mini, dengan bermodal seragam sekolah kalau mau main jauh jauh. Sekarang ini, kalau mau dapat angkutan umum seharga itu paling bisa cuma TransJakarta ya, tapi masuk tap in-nya harus sebelum jam 7 pagi. Hehehe, kalau setelahnya sudah nambah seribu lagi. Ngomong ngomong soal jarak jauh dekat, ada yang bilang ini relatif. Ya relatif klo kita hanya menganggap jarak itu sebagai ukuran panjang dari satu titik ke titik lainnya. Lain halnya lagi kalau kata jarak ini sudah disambunng dengan rasa. Bisa jadi yang jauh jadi dekat, yang dekat jadi jauh. Dengan rasa, bisa mengubah logika akan jarak.  Simplenya kalau sudah sayang, berbagai cara dilakukan agar terasa dekat walau secara ukuran panjangnyanya ya jauh, dan harus ditempuh dengan biaya yang tidak sedikit. Apalagi kalau sudah tidak ada rasa, kita pasti berusaha meninggalkan titik

Sang Recruiter

Dua ribu enam belas di sekitar bulan Februari, saya mencoba beranikan diri melamar pekerjaan di PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), yang merupakan BUMN Logistik. Saat itu, ada sesosok recruiter yang melakukan interview awal dengan saya. Namun untuk interview lanjutan dengan user tiba tiba harus ditunda, karena ada agenda mendadak, karena user saat itu adalah seorang Corporate Secretary. Jadi wajar saja jika jadwalnya bisa berubah sewaktu-waktu. Tapi dengan baiknya, recruiter ini, mencoba untuk menjadwalkan interview dengan user di sore hari pada hari yang sama. Saya langsung mengiyakan. Dan karena masih ada jeda waktu kosong, saya pun memanfaatkan waktu untuk berwisata, karena kebetulan lokasi kantor di kawasan Kota Tua. Recruiter ini menepati janjinya dan tidak PHP lah. Dia mengabari lagi kepastian jamnya. Dan akhirnya pun interview user bisa terlaksana. Hari ini, dengan situasi yang berbeda, saya kembali bertemu dengan sang recruiter ini. Setelah sekian lama tidak jumpa karena penugasan

Sepuluh Tahun Lalu

Gambar
Sepuluh tahun lalu itu tahun 2013 ya? Ya iyalah, 2023 dikurang 10 ya 2013. Hadeeh.  Jadi di tahun 2013 itu jadi masa-masanya bosen banget sama dunia kuliah, sehingga di tahun itu memutuskan mencari kesibukan di luar kuliah. Awalnya buat saya yang masih menjadi mahasiswa tingkat akhir di jurusan komunikasi ketika itu, berniat menambah kegiatan untuk menjadi jurnalis magang saja. Berbekal tulisan-tulisan yang pernah dibuat semasa kuliah dan di organisasi kampus lainnya, saya memberanikan diri untuk melamar menjadi jurnalis magang di salah satu media lokal di kota Solo. Niat awal cuma mau nambah kegiatan saja. Ga pakai lebih. Selang berapa lama, dipanggil dan dilakukan interview, ternyata ga cuma jadi jurnalis magang, tapi langsung ditawarin bekerja menjadi jurnalis dengan tahapan awal probation dengan gaji UMR kota Solo saat itu. Ga pakai babibu, langsung saya sambut tawaran itu dengan menjawab Oke. Karena kesempatan itu ya ga tau lagi kapan datangnya. Yang penting ya dimanfa

Bulan ke 12

Gambar
Tepat dua belas bulan kami bersama-sama berada di tim ini dengan rumah yang baru. Mimpi demi mimpi kami catat di daftar impian terkait apa yang kami kerjakan. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, kami lewati bersama. Susah senang, tawa tangis, tekanan demi tekanan yang menjadikan pegas untuk menjadi lebih tinggi terus menempa. Banyak hal tak terduga di luar rencana, menjadi pengalaman berharga. Kami coba, kami bisa, kami coba, kami kekurangan asa, itu semua sudah kami rasa. Tidak sangka, di bulan ke dua belas ini kami berpisah dengan sosok yang terus membimbing bersama. Apa yang kurang, apa yang susah, kami diajak belajar tanpa kira. Terima kasih untuk pimpinan yang telah bersama di dua belas bulan yang ada. Terima kasih telah bermain dan belajar bersama. Terima kasih atas bimbingan untuk kami yang kadang banyak bercanda. Hari ini, Selasa 10 Januari 2023, perpisahan dengan Kepala Divisi kami. Lancar selalu ditempat yang baru mas.  @30haribercerita #30hari