Kapan Terakhir Kali?


Belanja di warung? kira-kira kapan ya terakhir kali belanja di warung kelontong?Apakah rutin? Ataukah bisa dihitung dengan jari? Tiba-tiba ini menjadi pertanyaan menarik bagi saya sendiri, dari salah seorang kolega saat sedang brainstorming hari ini.

Tiba-tiba, pertanyaan ini menjadi sangat susah di jawab. Bisa saja memberikan jawaban yang membual, tapi ini menggelitik jika dibahas dengan hati. Dari kami berempat yang sedang diskusi, tidak satupun dari kami yang menjadikan warung sebagai rutinitas tempat belanja. Mengapa? kalau saya, mungkin karena sudah terbuai dengan bertebarannya platform online untuk memenuhi kebutuhan bulanan. Sekaligus juga terbiasa belanja di modern market karena dibarengi dengan waktu untuk mencuci mata.

Dari pertanyaan tersebut, jadi terefleksi lagi, bahwa dengan belanja di warung, ternyata bukan hanya sekedar belanja, beli barang terus pergi. Namun, belanja di warung, ternyata bisa jadi media interaksi dan silaturahmi antara kita dan lingkungan. 

Dengan berbelanja di warung, kita tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan bulanan, tapi kita juga sedang membantu pemilik warung untuk memenuhi kebutuhan bulanan rumah tangganya. Dengan berbelanja di warung, ada kehidupan yang juga kita warnai. Dengan belanja di warung, ada senyum yang juga teramati. Denan belanja di warung, ada juga kebahagiaan yang terefleksi.

Tidak semua kebutuhan kita mungkin ada di warung, namun pasti ada kebutuhan pokok kita, yang bisa kita dapatkan di warung. Tidak perlu dengan nominal banyak, namun bisa dengan mulai rutin membeli yang bisa kita dapatkan. Rutin untuk berinteraksi, rutin untuk dapat berbagi.

Kalau kamu sendiri, kapan terakhir kali belanja di warung kelontong? 

@30haribercerita
#30haribercerita
#30hbc2304

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sambernyawa Tak Berjaya

Gula, Rumah, dan Air

Suara Sang Penjaga